Blog berisi artikel tips-tips, konten mahasiswa dalam hal penelitian, wawasan pengetahuan, definisi, pengembangan,kebudayaan, dan artis

Monday, June 15, 2015

Prosedur Menyusun Rancangan Media Pembelajaran

Prosedur Menyusun Rancangan Media PembelajaranSelamat datang kembali, kali ini saya akan membagikan, bagaimana cara menyusun rancangan pengembangan media pembelajaran, dikarenakan pengembangan media pembelajaran merupakan kegiatan yang terintegrasi dengan penyusunan dokumen pembelajaran lainnya. Sebagai referensi dalam menentukan judul Penelitian Dan Pengembangan Baca Juga Contoh Judul Penelitian Dan Pengembangan R n D
bagaimana cara menyusun rancangan pengembangan media pembelajaran, dikarenakan pengembangan media pembelajaran merupakan kegiatan yang terintegrasi dengan penyusunan dokumen pembelajaran lainnya.
Sumber gambar: blog.umy.ac.id
Untuk menghasilkan suatu media pembelajaran yang baik dalam arti efektif meningkatkan mutu pembelajaran, diperlukan suatu perancangan yang baik. Media pembelajaran yang baik tidak bisa dibuat secara spontan atau asal jadi. Dalam menyusun rancangan, berbagai hal harus diperhitungkan, baik menyangkut materi (content), pedagogig, tampilan dan aspek bahasa serta tujuan yang hendak dicapai dengan media tersebut.
Perhatikan point-point dibawah ini.
  1. Analisis kebutuhan dan karakteristik siswa
    Menurut Asyhar (2011:96) mengemukakan bahwa kompetensi yang dimiliki peserta didik dapat diketahui melalui proses analisis karakteristik peserta didik, yaitu meliputi karakteristik khusus seperti;pengetahuan, keterampilan, dan sikap awal peserta didik, sedangkan untuk karakteristik umum; kelas berapa, jenis kelamin apa, latar belakang budaya apa, kebiasaan, dan sebagainya. Dari hasil analisis tersebut, akan diperoleh informasi tentang apa yang dibutuhkan dan berapa kebutuhannya dan inilah yang digunakan sebagai dasar dalam pengembangan media pembelajaran yang akan dibuat. Didalam mengetahui analisis kebutuhan, anda harus mengetahui langkah-langkah dalam proses pengembangan, simak dan baca Langkah-langkah Penelitian Dan Pengembangan
  2. Merumuskan tujuan pembelajaran
    Menurut Asyhar (2011:96) mengemukakan bahwa perumusan tujuan adalah tahap yang sangat penting dalam merencanakan media pembelajaran, karena tujuan merupakan arah dan target kompetensi akhir yang ingin dicapai dari suatu proses pembelajaran. Tujuan pembelajaran juga menjadi dasar bagi pendidik dalam memilih metode pembelajaran, bentuk dan format media serta menyusun instrumen evaluasinya.

  3. Merumuskan butir-butir materi
    Menurut Asyhar (2011:97) mengemukakan bahwa materi untuk media pembelajaran harus singkron dengan tujuan pembelajaran. Untuk itu, perumusan butir materi harus didasarkan pada rumusan tujuan. Didalam sebuah program media haruslah berisi materi yang harus dikuasai oleh peserta didik, jika tujuan sudah dirumuskan dengan baik dan lengkap, maka teknik perumusan materi tidaklah sulit, tinggal kita mengganti kata kerjanya dengan kata benda atau sedikit modifikasi kata.

  4. Menyusun instrumen evaluasi
    Menurut Asyhar (2011:98) mengemukakan bahwa langkah setelah butir materi dirumuskan adalah penyusunan instrumen evaluasi. Instrumen ini dimaksudkan untuk mengukur pencapaian pembelajaran, apakah tujuan sudah tercapai atau tidak. Untuk itu, diperlukan alat pengukur proses dan hasil belajar berupa tes, penugasan, daftar cek perilaku dan lain-lain. Alat pengukur keberhasilan pembelajaran ini perlu dikembangkan dengan berpijak pada tujuan pembelajaran/kompetensi yang telah dirumuskan dan harus sesuai dengan materi yang sudah disiapkan.

  5. Menyusun naskah/draft media
    Menurut Asyhar (2011:98-99) mengemukakan bahwa secara umum, dibedakan dua bentuk naskah media pembelajaran, yaitu naskah media audio dan audio visual dan naskah media berbasis cetakan. Pada media jenis audio dan audio visual, naskah dikatakan sebagai outline dari program media yang akan dibuat, naskah merupakan pedoman tertulis yang berisi informasi dalam bentuk visual, grafis dan audio yang dijadikan acuan dalam pembuatan media. Sementara, pada media berbasis cetakan, menulis naskah sesungguhnya merupakan kegiatan menyusun media/prototipe media itu sendiri, misalnya modul, buku ajar dan sebagainya.

  6. Melakukan validasi ahli
    Menurut Asyhar (2011:99) mengemukakan bahwa setiap naskah dan prototipe media pembelajaran yang sudah selesai disusun, sebaiknya divalidasi oleh tim ahli yang terdiri dari ahli materi dan ahli bahasa. Ahli materi mengkaji aspek sajian materi dan aspek pembelajaran. Dari aspek materi misalnya: kesesuaian materi dengan kurikullum (standar isi) kebenaran, kecukupan, dan ketepatan pemilihan aplikasi atau contohnya. Sedangkan ahli bahasa mengkaji kaidah dan pilihan kata sesuai dengan karakteristik sasaran serta aspek kebahasaan secara menyeluruh. Aspek ini meliputi: pilihan kata, penggunaan kalimat, hubungan antar paragraf, tanda baca, ejaan, dsb. Khusus untuk naskah bagi pendidikan informal, misalnya berupa sinetron, kartun, dan sebagainya, perlu juga dikaji oleh ahli psikologi.

  7. Melakukan uji coba/test dan revisi
    Meurut Asyhar (2011:100) mengemukakan bahwa media atau prototipe media yang sudah selesai dibuat, selanjutnya kemudian diuji cobakan dalam kegiatan pembelajaran. Uji coba ini dimaksudkan untuk melihat kesesuaian dan efektivitas media dalam pembelajaran. Hal ini diperlukan karena kadang-kadang apa yang dikonsep oleh penulis dan para ahli belum tentu sesuai dengan kenyataan dilapangan. Hal ini terutama yang berkaitan dengan pemilihan aplikasi atau penerapan konsep dan pilihan kata atau bahasa. Dalam uji coba diperlukan bantuan teman sejawat sebagai pengamat. Untuk itu perlu disiapkan instrumen penilaian berupa lembar observasi atau pengamatan yang akan diisi oleh pengamat yang ditunjuk. Begitu pula, perlu diminta tanggapan tentang persepsi siswa terhadap media yang digunakan, melalui lembar angket atau panduan wawancara. Sering kali, menurut kita bahasa sudah mudah dipahami, tetapi ternyata dilapangan siswa tidak bisa memahami apa yang kita maksudkan. Hasil dari uji coba lapangan ini dijadikan bahan perbaikan dan penyempurnaan media pembelajaran yang dibuat.
Sekian artikel dari prosedur menyusun rancangan media pembelajaran, Semoga bagi kalian yang ingin mengambil penelitian & pengembangan, Ilmu ini dapat berguna.
Terima kasih

Sumber buku :
Asyhar, Rayandra.(2011). Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada (GP) Press
Facebook Twitter Google+

1 komentar:

Diharapkan Komentar Menggunakan Kalimat Yang Sopan Dan Sesuai Topik Postingan.
Berikut Komentar Yang Tidak Akan Ditampilkan oleh Admin Atau Dianggap Komentar Spam.
1. Komentar Tidak Relevan atau OOT ( Out Of Topic )
2. Komentar Mengandung Unsur Pornografi.
3. Komentar Mengandung Unsur Sara.
4. Komentar Spam (berulang kali dengan kalimat dan format yang sama).
5. Mencantumkan Link Aktif atau Link Mati.(kecuali untuk hal yang urgen)
Terima Kasih
(Rules Update: Kamis, 25 Juni 2015)

#
Back To Top